Contoh Press Release Terbaru

  
Berikut Beberapa Contoh Press Release Terbaru:



PAMERAN INAPALM 2016 CIPTAKAN PELUANG BISNIS BAGI PELAKU INDUSTRI MESIN KELAPA SAWIT DUNIA


Perkembangan teknologi mesin pertanian dunia, menciptakan ekonomi kompetitif di kawasan ASEAN sehingga geriliya ekonomi negara-negara di dunia ketiga pun mendorong negara tetangganya untuk bagaimana mendominasi pasar dan perkembangan teknologi alat mesin pertanian dunia. Indonesia digandang-gandang sebagai pasar industri alat mesin pertanian paling potensial di dunia. Pasalnya, lebih dari 10,9 juta hektare, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan merupakan provinsi dengan lahan sawit terluas. Sekitar 51,6% dari 10,9 juta hektar lahan sawit di Indonesia dimiliki oleh perusahaan perkebunan swasta (besar), dan 41.5% dimiliki oleh perkebunan rakyat.

Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Pada saat ini, Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar di seluruh dunia. Dalam jangka panjang, permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat sejalan dengan jumlah populasi dunia yang bertumbuh dan karenanya meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit. Peluang ini lah kemudian mendorong terciptanya investasi asing dan peluang bisnis teknologi mesin kelapa sawit di Indonesia.

Hanya beberapa industri di Indonesia yang menunjukkan perkembangan secepat industri minyak kelapa sawit dalam 15 tahun terakhir, salah satunya adalah PT Astra International Tbk (ASII). Pertumbuhan ini tampak dalam jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia dan juga pertumbuhan luas area perkebunan sawit. Didorong oleh permintaan global yang terus meningkat dan keuntungan yang juga naik, budidaya kelapa sawit telah ditingkatkan secara signifikan baik oleh petani kecil maupun para pengusaha besar di Indonesia (dengan imbas negatif pada lingkungan hidup dan penurunan jumlah produksi hasil-hasil pertanian lain karena banyak petani beralih ke budidaya kelapa sawit). Setiap tahunya, produksi dan ekspor kelapa sawit Indonesia meningkat sebesar 32.01 juta ton, sedangkan ekspor mencapai 27.01 juta ton.

“Indonesia memiliki 13 sektor potensial untuk pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit. Kami yakin Indonesia adalah negara yang paling berpotensi untuk menjadi pelopor kualitas perkebunan kelapa sawit dalam negeri serta pengembangan teknologi mesin kelapa sawit dalam negeri”. Ujar Baki Lee, Direktur PT. Global Expo Management (GEM Indonesia).

Untuk mengakomodir potensi-potensi tersebut, maka GEM Indonesia menggelar pameran INAPALM 2016 yang akan dihelat pada tanggal 25-27 Agustus 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta – Indonesia. INPALM 2016 yang merupakan pameran alat mesin dan teknologi kelapa sawit berskala international. Pameran ini juga didukung oleh beberapa institusi pemerintahan dan asosiasi, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Industri Alat Berat Indonesia (HINABI). Keberhasilan gemilang INAPALM 2015 yang diselenggarakan bersama dengan INAGRICHEM 2015 dan INAGRITECH 2015 menarik 135 exhibitors dari 9 negara dan 6,978 pengunjung dari 12 negara, telah membuktikan sebagai pameran dagang paling berpengaruh di ASEAN untuk alat, mesin, teknologi pertanian, pupuk dan prestisida.



PAMERAN INAGRITECH 2016 TARGETKAN PERLUAS PASAR INDUSTRI ALAT, MESIN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN INDONESIA


Dinamika perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal akan pentingnya peningkatan daya saing, di tingkat regional, Indonesia dihadapkan dengan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Situasi ini dapat pula dimaknai sebagai harapan akan peluang bagi kerjasama ekonomi antar kawasan dalam skala yang lebih luas melalui integrasi ekonomi regional kawasan Asia Tenggara.

Di tengah-tengah liberalisasi dan pasar bebas, Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan dengan meningkatkan skala ekonomi dalam negeri, khususnya di sektor pertanian.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas daratan mencapai 1.922.570 km2 dan luas perairan mencapai 3.257.483 km2. Luasan daerah yang memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan sangat potensial pengembangan sektor pertanian.

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi pertanian, maka diperlukan suatu perubahan, khususnya dalam budi daya tanaman, sehingga selaras dengan perkembangan kondisi alam, perkembangan teknologi, sosial dan masyarakat. Animo masyarakat kelas menengah terhadap sektor pertanian kian meningkat, pasalnya indonesia sedang menghadapi dampak krisis ekonomi kapitalisme global. Maka sektor industri mesin pertanian menjadi salah satu cara untuk tetap memperkuat ekonomi dalam negeri. Hasil pertanian akan lebih cepat diproduksi dengan menggunakan mesin pertanian berteknologi tinggi dibandingkan menggunakan tenaga manual (human).

Penerapan teknologi dalam pertanian meningkatkan kualitas hasil dan kerja dari kegiatan bertani itu sendiri, misalnya keseragaman pengolahan tanah, penanaman maupun efektivitas dan efisiensi pengendalian gulma tanaman.

Rencana strategis kementerian pertanian 2015-2019 disusun sebagai perwujudan amanah Undang – Undang no 17 tahun 2017 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) 2005-2025. RPJMN tahun ke-2 (2015-2019) difokuskan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keompetitif pereknomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pentahapan RPJPN.

Dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional semakin nyata. Selama periode 2010-2016 (awal), rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mencapai 10,29% dengan pertumbuhan sekitar 3,90%.

Investasi

Investasi di sektor pertanian/agraria baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,2% dan 18,6% per tahun. Diperkirakan total investasi di sektor pertanian mencapai 400 trilyun rupiah di tahun 2015. Investasi sektor pertanian terbesar berasal dari swadaya petani dalam bentuk prasarana lahan serta sarana pendukungnya. Sedangkan investasi pemerintah melalui APBN dan APBD yang diperkirakan hanya sekitar 4% dari total investasi di sektor pertanian.

Pasar Pertanian Indonesia

Daya beli masyarakat yang terus meningkat serta jumlah penduduk indonesia yang sangat besar merupakan pasar dalam negeri yang sangat potensial bagi produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh petani. Jumlah penduduk indonesia tercatat sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,49 %/tahun. Saat ini, tingkat konsumsi aneka produk hasil pertanian indonesia, kecuali beras, gula dan minyak goring, masih relative rendah. Rendahnya tingkat konsumsi produk pertaninan ini, terutama disebabkan masih rendahnya tingkat pendapatan per kapita penduduk Indonesia sehingga mempengaruhi daya beli. Seiring dengan keberhasilan pembangunan ekonomoi yang saat ini tengah giat dijalankan, maka pendapatan per kapita penduduk juga akan meningkat. Peningkatan pendapatan di satu sisi, maka tanaman pangan di sisi lain. Permintaan pasar demestik, di samping jumlahnya yang semakin meningkat, juga membutuhkan keragaman produk yang berbariasi, sehingga kana membuka peluan yang lebih besar terhadap diverisifikasi produk.

Untuk mengakomodir potensi serta perkembangan di sektor pertanian Indonesia, maka GEM Indonesia kembali menggelar pameran INAGRITECH 2016 dengan sub-events INAPALM 2016 dan INAGRICHEM 2016, pameran ini akan gelar pada tanggal 25-27 Agustus 2016 di JIExpo Kemayora, Jakarta – Indonesia. Pameran ini merupakan pameran alat mesin dan teknologi pertanian berskala internasional. Pameran ini pun didukung oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Perindusterian dan Asosiasi Perusahaan Alat dan Mesin Pertanian Indonesia (ALSINTANI).

INAGRITECH 2016 merupakan pameran dagang paling potensial untuk sektor industri alat mesin pertanian serta diyakini bahwa pameran ini mempertemukan pelaku bisnis alat mesin pertanian, buyer dan investor asing maupun dalam negeri.



Pameran Industri Ban dan Komponen Otomotif Terbesar Se-Asia Tenggara “TYRE & RUBBER INDONESIA 2016 & INAPA 2016” Siap Digelar dengan Dukungan Internasional

akarta - Pameran industri ban, karet dan pendukung otomotif terbesar se-Asia Tenggara Tyre & Rubber Indonesia 2016 dan INAPA 2016 siap digelar kembali seperti tahun-tahun sebelumnya. Pameran yang semakin menggaungkan namanya di kancah internasional ini pun semakin diterima masyarakat global.

Akan diselenggarakan pada tanggal 29 Maret – 1 April 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta dan Tyre & Rubber Indonesia 2016 sudah memasuki tahun ke-5 sejak pertama kali dihelat tahun 2012 silam. Ini merupakan gambaran dari konsistensi perkembangan inovasi pameran setiap tahunnya.

Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pasar ban yang dinilai potensial karena Indonesia merupakan pasar otomotif yang cukup besar dengan pertumbuhan ekonominya yang cenderung bagus dan meningkat. Itu membuat banyak perusahaan ban asing tertarik membuat pabrik di Indonesia.

Sesuai data, Kementerian Perindustrian mencatat penggunaan karet alam di Indonesia saat ini sebesar 55% dimanfaatkan oleh industri ban dan dengan berkembangnya industri ban maka hal itu diharapkan mampu meningkatkan penggunaan karet alam di Indonesia.

Pemerintah Indonesia dan sejumlah Negara produsen karet yag tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) yakni Indonesia, Malaysia and Thailand berkomitmen menyerap produksi karet dalam negeri sebesar 10% dari total pasokan. ITRC juga mengajak pemerintah Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam untuk bersama-sama mencari jalan keluar dalam mendongkrak harga karet.

Faktor utama yang dapat meningkatkan industri ban di Indonesia adalah dengan berlimpahnya ketersediaan bahan baku dan juga dukungan dari pemerintah untuk berkembangnya industri otomotif dan industri ban di Indonesia selain itu Indonesia memiliki kontributor utama untuk pasar ban seperti Jawa dan Sumatera.

Sementara itu INAPA, merupakan pameran internasional yang befokus pada dunia otomotif baik dari suku cadang , komponen, aksesoris dan alat pendukungnya. INAPA telah diakui sebagai pameran otomotif paling berpengaruh di ASEAN yang merupakan pilihan profesional untuk OEM dan penjualan aftermarket.

Merosotnya pasar otomotif di Indonesia sepanjang tahun 2015 tak akan jadi halangan bagi para investor untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Apalagi nyatanya semakin banyaknya pembangunan pabrik untuk memproduksi kendaraan di Tanah Air, mulai dari pabrikan China “Wuling” sampai Mitsubishi, Toyota, juga Honda, yang terus meluaskan kapasitas dan fasilitas pabriknya.

Fenomena tersebut tentu berdampak pada industri komponen pendukung otomotif, karena membutuhkan banyak ragam suplai untuk memproduksi utuh sebuah kendaraan dan diharapkan juga semakin menguatkan industri komponen dan aksesoris otomotif aftermarket.


Kesemuanya itu akan tersaji dalam satu rangkaian acara pameran yang bertujuan untuk mempertemukan peserta dan pengunjung pameran dari kalangan profesional baik dari lokal maupun internasional untuk menciptakan lebih banyak kesempatan bisnis dan memperluas pasar.

Apalagi Indonesia sebagai salah satu sasaran pasar potensial dunia untuk industri ban dan otomotif, logistik, pertanian, kehutanan, pertambangan, konstruksi, minyak & gas, transportasi, militer & pertahanan sipil, pergudangan, hospitality, dan sebagainya.

Setiap tahun pameran ini mampu menyedot minat investor asing untuk menanamkan modalnya, apalagi Indonesia merupakan lahan subur industri otomotif di Asia. Karenanya, tak heran setiap tahun kepesertaan terus meningkat.

Sejauh ini, para peserta yang terdaftar sudah mencapai 1.000 peserta dari 21 negara ditambah 9 International Pavilion, meliputi Indonesia, China, Korea, Taiwan, India, Malaysia, Thailand, Singapore, dan Turki. 



5 Karoseri Nasional Siap Menampilkan Produk Terbaru di IIBT 2016

Ditengah-tengah hegemoni pasar karoseri Internasional, ternyata pebisnis karoseri nasional tidak lantas kendur dalam memproduksi dan mengembangkan bahkan memamerkan produk-produk barunya tahun ini. Pasalnya, Indonesia memiliki 8 kota besar yang memiliki Bus Rapid System (BRT), Medan, Pekanbaru, Padang, Jakarta Bandung Semarang, Yogyakarta, Makasar dan akan digunakan di 33 Provinsi lainnya. Hal ini dapat mendorong kegiatan ekonomi di sektor industri karoseri nasional.
Apalagi, permintaan kendaraan niaga (terutama Bus) sedang dalam kondisi prima di saat pasar otomotif yang sedang lesu. Bahkan di tahun 2016 ini, bisnis karoseri diperkirakan akan tumbuh subur menyusul dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan moda tranportasi untuk jenis kendaraan bus. Belum lagi, TransJakarta akan menambahkan 2,000 armada baru, TransMusi serta lebih dari 10 Provinsi lain sedang membutuhkan banyak bus dan karoseri lainnya untuk menunjung transportasi dalam kota. Selain itu, sektor pariwisata juga sedang booming yang membutuhkan lebih banyak Bus dan Coach untuk memenuhi permintaan para traveler. Hal ini sangat jelas, permintaan karoseri tidak akan terpukul, justru akan semakin menanjak.
Melihat kondisi industri karoseri yang semakin kompetitif, dibutuhkan ruang bisnis yang masif juga, salah satunya adalah menggelar pameran bus, truck and component berskala internasional yaitu The 7th Indonesia International Bus, Truck & Component (IIBT)”, yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Maret – 1 April 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Secara berbarengan, di tempat yang sama juga akan dilangsungkan pameran otomotif dan karoseri bertajuk INAPA 2016 (The 8th Indonesia International Auto Parts Accessories and Equip Exhibition 2016) yang akan diikuti oleh 1.100 perusahaan yang mewakili 28 negara dan menempati 8 hall dengan luas area 25.000 sqm, dengan 35.000 pengunjung profesional lebih dari 35 negara.
IIBT 2016 sendiri merupakan pameran yang berskala internasional yang berfokus pada bus, truk, kendaraan niaga dan komponen pendukungnya. IIBT 2016 mendapat dukungan penuh dari beberapa asosiasi, selain ASKARINDO (Asosiasi Karoseri Indonesia) dan CPTA (China Public Transportation Association), turut pula ASPINDO (Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia), HINABI (Asosiasi Industri Alat Besar Indonesia) dan juga PAABI (Asosiasi Agen Tunggul Alat Berat Indonesia). IIBT juga akan diikuti oleh 300 perusahaan yang mewakili 30 negara dan menempati 25.000 sqm, dengan 50.000 pengunjung profesional lebih dari 35 negara.
Pameran IIBT 2016 mengambil peran dalam rangka mempertemukan pebisnis karoseri nasional maupun internasional dengan buyer dan operator bus. Pameran ini diyakini membawa berkah kepada pelaku bisnis karoseri secara ekonomistik melalui kerjasama internasional.

Berikut ini, peserta Karoseri Nasional di IIBT 2016:
New Armada akan akan memamerkan generasi penerus Evonext yaitu Evolander dan satu bus tingkat dengan sebutan Highlander. Ankai chasis juga bergabung.
Laksana akan menghadirkan medium bus new Nucleus dan Cityliner (bersama Scania).
Gunung Mas akan menghadir Bus Exclusive dan Minimus.
MitraToyotaka akan bersama Hino memperkenalkan Karoseri Truk untuk Logistik dan Mixer.
Indosaluyu Promajaya bersama Sammit Motors Indonesia akan menampilkan Wing Box dan Custom Box
BisMania bersama Halte Bus dan beberapa PO akan menghadirkan bis-bis klasik dari tahun 70an - 80an dengan dukungan dari Mercedez.
Selain Bus dan Truk, beberapa industri pendukung Karoseri yang ikut serta:
1. Sanden
2. SongZ
3. Spheros (New Armada Group)
4. Jointech
5. Dana
6. Sampa
7. Panasonic, dll]
Dengan dukungan dari pemerintah yang telah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri otomotif dan karoseri, dan menjadikannya sebagai salah satu industri prioritas dalam pembangunan industri nasional serta didukung oleh tingginya kepercayaan pelaku usaha untuk berinvestasi di Indonesia, kami yakin industri ini akan terus berkembang dan semakin memiliki peranan di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.




EmoticonEmoticon